TIADA BATAS WAKTU DAN USIA UNTUK BELAJAR

Selasa, 05 Maret 2013

Evaluasi Pengajaran Bahasa Inggris

        Setiap pengajaran tentu melibatkan proses evaluasi yang meliputi assessment (penilaian) dan testing (tes). Mungkin kedua istilah ini nampak sama namun sebenarnya keduanya bukan merupakan istilah yang sama. Tes merupakan metode pengukuran kemampuan seseorang, pengetahuan ataupun perfoma seseorang dalam suatu domain (ranah) tertentu misalnya tes keahlian berbicara khususnya ekspresi belasungkawa seorang siswa SMA. Sementara penilaian adalah suatu proses berkelanjutan yang meliputi domain yang lebih luas. Kapanpun siswa merespon pertanyaan, mengajukan pendapat, mencoba kata atau struktur baru, tanpa disadarinya guru sedang melakukan penilaian. Guru yang baik adalah guru yang tiada henti melakukan penilaian baik terencana ataupun insidental. Dengan demikian tes merupakan penilaian yang merupakan bagian dari belajar bahasa. Siswa diberi banyak kesempatan untuk berlatih, berpikir, mengambil resiko menetukan tujuan, dan feedback (umpan balik) terhadap proses belajar bahasa yang kemudian dilakukan pengulangan sehingga tercapainya tujuan pembelajaran. 
       Brown (2003) membedakan penilaian yang bersifat informal dan formal, jenis penilaian informal lebih bersifat insidental yang dapat berisi komentar, respon dan feedback yang tidak terencana. Sedangkan penilaian formal merupakan latihan-latihan atau prosedur yang secara spesifik untuk menambah atau mengecek kemampuan dan pengetahuan siswa melalui tes yang merupakan alat dari penilaian formal. 
        Selain bentuk formal dan informal, dalam proses evaluasi ditemukan pula istilah formatif dan sumatif. Formatif merupakan penilaian terhadap proses pembentukan kompetensi dan kemampuan siswa yang bertujuan untuk membantu perkembangan proses tersebut. Pada penilaian formatif guru menyampaikan materi dan murid menyerap feedback yang sesuai guna kelangsungan proses pembelajaran. Sumatif adalah jenis penilaian yang bertujuan mengukur apa yang telah siswa peroleh dalam pembelajaran dan pada umumnya dilakukan diakhir mata pelajaran atau unit pembelajaran. Pengukuran kemampuan akhir atas apa yang diperoleh siswa dalam proses belajar merupakan upaya peninjauan kembali terhadap tercapai atau tidaknya tujuan. Contoh penilaian sumatif diantaranya tes profisiensi dan ujian akhir semester. Evaluasi pengajaran bahasa tidak harus selalu dengan tes akan tetapi jenis non tes dapat dijadikan sebagai alat penilaian. Penilaian yang berbasis unjuk dan penyelenggaraan kelas menjadi tren baru sebagai suplemen bagi desain tes tradisional atau dikenal dengan istilah penilaian alternatif. Berikut ini tabel perbandingan antara penilaian tradisional (traditional assessment) dan penilaian alternatif (alternative assessment) : Penilaian Tradisional Penilaian Alternatif Sekali tes, Ujian standar Dibatasi waktu, format pilihan ganda Tidak berdasarkan konteks Feedback cukup dengan skor Skor bersifat normatif Fokus pada jawaban benar Sumatif Orientasi pada produk Non interaktif Mengembangkan motivasi ekstrinsik Berkelanjutan, penilaian jangka panjang Tak dibatasi waktu, format respon bebas Berdasakan konteks Feedback bersifat individual dan washback Skor merujuk pada criteria Tak terbatas, jawaban bersifat kreatif Formative Orientasi pada proses Interaktif Mengembangkan motivasi intrinsic 

Penilaian Tradisional
Penilaian Alternatif
Sekali tes, Ujian standar
Dibatasi waktu, format pilihan ganda
Tidak berdasarkan konteks
Feedback cukup dengan skor
Skor bersifat normatif
Fokus pada jawaban benar
Sumatif
Orientasi pada produk
Non interaktif
Mengembangkan motivasi ekstrinsik
Berkelanjutan, penilaian jangka panjang
Tak dibatasi waktu, format respon bebas
Berdasakan konteks
Feedback bersifat individual dan washback
Skor merujuk pada criteria
Tak terbatas, jawaban bersifat kreatif
Formative
Orientasi pada proses
Interaktif
Mengembangkan motivasi intrinsic
 
 Tabel 1, Penilaian tradisional dan alternatif (diadopsi dari Brown, 2003)

Mendesain Tes Bahasa Inggris 

        Dalam mendesain tes bahasa Inggris baik itu membuat tes baru ataupun mengembangkan dan merevisi tes yang sudah ada harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yang menjadi fondasi bagi kualitas sebuah tes.
 Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengembangkan instrumen penilaian (tes) adalah: 
1) Menetapkan tujuan penilaian yang akan kita lakukan, yaitu apakah penilaian itu bersifat formatif, sumatif, penilaian hasil belajar, diagnostik, penempatan, seleksi, atau tujuan lainnya. 
2) Menetapkan pokok bahasan atau materi yang akan diteskan apakah per pertemuan, per unit pelajaran atau pokok bahasan, materi dalam satu semester atau dalam satu jenjang pendidikan tertentu. 
3) Menentukan jenis soal yang akan dikembanggkan, yaitu apakah pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, melengkapi, cloze-test, atau esei. 
 4) Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diteskan. Misalnya, keterampilan berbahasa apa saja yang akan kita masukan, teks fungsional atau teks sederhana apa saja yang akan kita masukan. 
 5) Menentukan ranah perilaku hasil belajar yang akan kita ukur apakah kita akan mengukur semua aspek perilaku hasil belajar seperti kognitif, afektif dan psikomotorik, atau hanya sebagian saja dan menuangkannya ke dalam kisi-kisi tes. 
6) Menentukan indikator atau tujuan instruksional khusus untuk setiap butir soal 
7) Menuliskan butir soal sekaligus kunci jawabannya. Bila soalnya esei atau wawancara kita harus pula menentukan rubrik penilaiannya. 
8) Menyiapkan lembar jawaban dan teknik penskorannya. Misalnya, dalam pilihan ganda setiap jawaban salah diberi nilai nol dan benar diberi 1. Tentukan bila soalnya pilihan ganda apakah ada pengurangan nilai untuk jawaban salah atau tidak.
 9) Tentukan prosedur penafsiran penilaian apakah menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau menggunakan Penilaian Acuan Norma (PAN) b. Format dan Rubrik Penilaian Format penilaian Penilaian dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu penilaian unjuk kerja, pertanyaan yang menghendaki respon, pertanyaan yang menghendaki jawaban pendek, dan pertanyaan yang menuntut jawaban terbuka.     
          Berdasarkan hal tersebut, dapat direalisasikan beberapa format penilaian sebagai berikut: 
1) Pilihan ganda, siswa memilih jawaban yang benar dari pilihan yang disediakan 
2) Editing, siwa memperbaiki bagian kalimat yang salah contoh: Ever since supermarket first appeared, they have been take over the world A B C D 
3) Tugas mengisi ruang kosong dapat digambarkan sebagai berikut: 
Oscar : What should I do if I get sick? 
             Doctor: It is best to stay at home and ______________ 
             If you have a fever ______________________ 
             You should drink as much ________________ 
             The worst thing you can do is _____________ 
              You should also ________________________

 4) Jawaban pendek, tes ini berisi pertanyaan yang harus dijawab dengan jawaban pendek dalam satu atau dua kata. Misalnya, Petunjuk pengerjaan: Bacalah teks di bawah ini dengan baik, lalu jawab pertanyaan yang diberikan dengan benar!
 ”Once upon a time, there was a little girl named Goldilocks. She went for a walk in the forest,” 
1. What does she in the last sentence refer to?
2. What was the name of the girl? 
3. Why did he go to the forest? 

5) Melengkapi. Dalam tes ini, siswa harus melengkapi rumpang dengan sebuah kata atau frase. Misalnya,   
                  Rabbit likes _______, while crocodile eats _______. 
                  The staple food of most Indonesian people is _______. 
                 We have ____ eyes and one nose. We walk with our two _____. 
                  Someone who has a toothache should go to the ______. 
6) Menjodohkan. Tes jenis ini berisi dua kolom yakni kolom pernyataan yang berkaitan dengan definisi kolom berisi obyek, keadaan atau konsep yang dideskripsikan. Siswa menjodohka kolom-kolom tersebut. 7) Benar-salah. Siswa diminta untuk menyatakan benar atau salah terhadap suatu pernyataan. 
8) Cloze Procedure adalah sebuah teks yang beberapa bagian tertentu dari teks itu dihilangkan. Siswa diminta mengisi rumpang-rumpang dengan jawaban yang benar. Rubrik Penilaian Di bawah ini ada beberapa rubrik yang dapat digunakan untuk menskor tes keterampilan berbicara dan keterampilan menulis. 

 1) Rubrik Penilaian Tes Berbicara 
Model 1 


No.
Aspek penilaian
1
2
3
4
5
1.
Fluency





2.
Prosodic feature





3.
Accuracy of grammatical feature





4.
Discourse appropriateness





 Cara penyekoran: setiap skor dikalikan dua sehingga skor tertinggi 40 
Model 2 

No.
Aspek penilaian
1
2
3
4
5
1.
Grammar





2.
Vocabulary





3.
Comprehension





4.
Fluency





5.
Pronunciation





6.
Task accomplishment (penyelesaian tugas)





 

 Model 3 


Asepek Penilaian
Deskripsi
Pronunciation

0.0-0.4
Sering terjadi kesalahan fonemik, tekanan dan intonasi yang menyebabkan pesan tak tersampaikan
0.5-1.4
Sering terjadi kesalahan fonemik, tekanan dan intonasi yang menyebabkan pesan kadang-kadang tak tersampaikan
1.5-2.4
Beberapa kesalahan fonemik, tekanan dan pola intonasi tetapi pesan yang disampaikan dapat dipahami
2.5-3.0
Kadang-kadang terjadi kesalahan pelafalan, tetapi pesan selalu tersampaikan
Fluency

0.0-0.4
Ujaran kadang patah-patah atau aksennya sangat asing sehingga keterpahaman sulit terjadi
0.5-1.4
Banyak terjadi perhentian yang bukan seperti pada penutur asli sehingga mengganggu keterpahaman
1.5-2.4
Beberapa perhentian yang tidak seperti penutur asli masih terjadi tetapi tidak mengganggu keterpahaman
2.5-3.0
Ujaran mengalir secara alamiah mendekati penutur asli
2) Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Menulis 

Model 1: 
Menulis Terbimbing 


2     Secara grammar dan leksikal benar
1     Grammar atau kosakata tidak benar, tetapi tidak kedua-duanya
0     Baik grammar maupun kosakata tidak benar

Model 2: Holistic Scale


20-18
Excellent to Good
17-15
Good to Adequate
14-12
Adequate to fair
11-6
Unacceptable
5-1
College level work
Content





Organization





Vocabulary





Language use





Mechanics






3) Rubrik Penilaian Tes Meringkas 


No.
Deskripsi
1
Mengungkapkan secara jelas gagasan utama dan gagasan pendukung
2
Apakah rangkuman dituliskan dalam bahasa sendiri, beberapa kosakata dari teks asli dapat diterima
3
Disusun secara logis
4
Menunjukkan fasilitas dalam penggunaan bahasa untuk mengungkapkan gagasan dalam teks secara jelas
 4) Rubrik Penilaian Tes Respon atas Bacaan 

Skor
Deskripsi
3
Menunjukkan pemahaman yang jelas dan tidak ambigu atas pikiran utama dan pikiran penjelas
2
Menunjukkan pemahaman atas pikiran utama tetapi kurang memahami ide pendukung
1
Hanya memahami sebagian pikiran utama dan pikiran penjelas
0
Tidak menunjukkan pemahaman atas pikiran utama dan pikiran penjelas
 
 5) Rubrik untuk menilai keterampilan membaca 


No
Name
Genre
Reading
Time
Comprehension
Problem solving
Self
Analysis
Comments

1.







2.







3.







4.







5.








 6) Rubrik untuk menilai keterampilan menulis 

No
Name
Genre
Media
Used
Comprehension
Problem solving
Self
Analysis
Comments

1.







2.







3.







4.







5.